A/B Testing: Sebuah Trik Jitu Tingkatkan Conversion Rate
- 22/11/2022
- dasar seo, programming, tutorial
Saat membuat website, Anda membutuhkan beberapa versi design website sehingga dibutuhkan A/B testing untuk itu. Sayang tidak seluruhnya versi design website dapat Anda pakai. Anda harus pilih salah satunya. Disini permasalahan mulai ada. Design website yang mana harus Anda pakai? Mana design website paling efisien untuk conversion?
Tak perlu cemas karena permasalahan itu dapat Anda tangani dengan A/B testing. A/B testing akan menolong Anda tentukan design website yang paling efisien untuk conversion. Keunggulan pada A/B testing ialah Anda dapat pilih design website berdasar data, bukan sekedar penilaian subyektif.
Artikel ini akan mengulas berkenaan apakah itu A/B testing, kenapa Anda harus memakainya, dan pasti langkah lakukan A/B testing di website Anda.
Arah khusus dari kampanye di atas ialah memperoleh sebanyaknya orang yang mendaftar emailnya. Menurut Anda macam mana yang hendak hasilkan conversion rate semakin tinggi?
Ada yang menjawab A, kemungkinan ada pula yang menjawab B. Tetapi, versi yang mana memberi perform terbaik menurut A/B testing?
Dan Siroker dari Optimizely ialah beberapa orang dibalik A/B testing website Obama di atas. Berdasar uji coba A/B testing yang dilakukan, versi ke-2 menjala semakin banyak pendaftar dibandingkan versi pertama.
Signup rate di halaman khusus versi A cuma capai 8,26 %, dan signup rate versi B sukses capai 11,6 %. Maknanya versi ke-2 sanggup tingkatkan prosentase jumlah pendaftar di halaman itu sampai 40 %.
Menurut Dan Siroker aspek terpenting kesuksesan versi B website Obama berada pada pemakaian photo keluarga. Photo keluarga Obama pada versi B membuat citra yang bagus untuk Obama. Disamping itu pemakaian CTA Learn More di website Obama lebih efisien dibandingkan CTA Sign Up.
Halaman khusus website Obama di atas cuma salah satunya contoh dari A/B testing. Harus diingat jika A/B testing tak terbatas pada halaman website saja. Anda dapat manfaatkan A/B testing untuk mengetes beberapa hal seperti e-mail marketing, pop up, dan form subscribe.
Kenapa Harus A/B Testing?
Ada beberapa hal menyangkut ini, dan semuanya saling terkait satu sama lain. Sehingga, Anda harus benar-benar jeli agar hasil yang diraih menjadi maksimal. Lalu, apa saja inti dari permasalahan ini? Berikut selengkapnya:
1. Traffic Tinggi Saja Tidak Cukup
Traffic super tinggi dengan conversion rate rendah ialah hal yang memungkinkan terjadi. Beberapa orang yang cuma konsentrasi pada datangkan traffic sebanyaknya tanpa menimbang conversion rate.
Walau sebenarnya conversion rate juga sangat penting dibandingkan traffic. Conversion rate ialah jumlah pengunjung website yang bertindak yang memberikan keuntungan pemilik website. Perlakuan ini dapat berbentuk subscribe newsletter, subscribe website, isi form tertentu, sampai lakukan pembelian.
Traffic yang tinggi dengan conversion rate rendah sama seperti dengan ember bocor. Anda datangkan beberapa pengunjung, tetapi mereka tidak lakukan apapun yang dapat memberikan keuntungan Anda.
Jadi selainnya konsentrasi pada traffic, Anda harus juga memerhatikan conversion rate. Salah satunya langkah tingkatkan conversion rate dengan lakukan A/B testing.
2. Ketidaksamaan Kecil Berpengaruh Besar
Dari contoh website Obama di atas dapat Anda saksikan pemakaian gambar dengan gambar keluarga dapat hasilkan conversion rate yang lebih tinggi. Ketidaksamaan CTA di antara Learn More dan Sign Up juga berpengaruh besar.
Dampak dari ketidaksamaan-perbedaan kecil di atas mustahil diketemukan tanpa bereksperimen A/B testing lebih dulu. Menukar copy, gambar, CTA, warna, latar belakang, dan komponen-komponen yang kelihatan remeh yang lain dapat mengantar Anda ke conversion rate semakin tinggi. Yang penting Anda kerjakan ialah mengetesnya!
Baca Juga : Google sekarang mendiskon semua tautan timbal balik
3. Menolong Membuat Data Driven Decision
Ada narasi yang lumayan menarik dibalik website Obama pada contoh di atas. Saat sebelum konsultasi ke Dan Siroker, staff kampanye Obama nyaris menambah video di homepage karena hanya menurutnya video kampanye itu bagus.
Menambah video di homepage bukan cara yang semestinya dilaksanakan. Karena uji coba A/B testing memperlihatkan versi yang memakai video hasilkan conversion rate yang jelek. Pikirkan apa yang terjadi bila team kampanye Obama tidak bereksperimen A/B testing? Peluang mereka akan menambah video di homepage dan memperoleh signup rate yang paling rendah.
Tersebut kenapa A/B testing memiliki peran penting pada kesuksesan website Anda. Dengan A/B testing, Anda dapat memutuskan berdasar data dari lapangan, tidak cuma penilaian subyektif.
4. Mempermudah Pengunjung
A/B testing bukan hanya memberikan keuntungan Anda, tapi juga pengunjung website. Lewat uji coba A/B testing, Anda akan mendapati versi website yang ternyaman, gampang dimengerti, dan sesuai apa yang diperlukan pengunjung.
5. Tingkatkan Conversion Rate
Sama dengan judul artikel ini, salah satunya arah yang dapat diraih dari uji coba A/B testing ialah tingkatkan conversion rate. Conversion rate tak terbatas pada pemasaran saja. Jumlah account registrasi newsletter, jumlah subscriber, atau sharing sosial media dapat terhitung dalam conversion rate.
Langkah Tepat Tambahkan Conversion Rate dengan A/B Testing
Berikut ini akan saya terangkan mengenai langkah jalankan A/B testing, dari tentukan halaman prospektif sampai lakukan peralihan berdasar hasil eksperimen.
1. Utamakan Halaman Prospektif
Website Anda terbagi dalam banyak halaman, dari halaman khusus (homepage), landing page produk, halaman promo, sampai halaman mengenai perusahaan.
Pertanyaannya ialah halaman yang mana harus Anda tes lebih dulu? Banyak factor yang penting diperhitungkan dalam tentukan halaman website yang mana perlu diutamakan. Faktor-faktor yang penting diperhitungkan ialah revenue, traffic, dan kekuatan pembaruan halaman.
Factor pertama, revenue. Anda dapat mengutamakan halaman website yang mempunyai potensi menyumbangkan revenue semakin tinggi. Halaman produk dan checkout umumnya punyai kekuatan menyumbangkan revenue tinggi.
Factor ke-2 , traffic. Halaman website dengan traffic semakin tinggi pasti lebih pantas diutamakan untuk dites dibandingkan halaman website dengan traffic lebih rendah. Kekuatan untuk mengganti pengunjung jadi leads atau bahkan juga konsumen setia semakin tinggi di halaman yang trafficnya tinggi.
Factor ke-3 , kekuatan pembaruan. Tidak seluruhnya halaman website Anda memberi perform terbaik. Dengan A/B testing Anda dapat memeriksa dan mengetes pembaruan apa yang dapat Anda aplikasikan. Contoh, di halaman checkout ada beberapa pengunjung yang meremehkan belanjaannya. Maknanya ada yang penting diperbarui di halaman itu.
Lalu bagaimanakah tentukan halaman fokus berdasar beberapa faktor di atas?
Anda dapat manfaatkan Google Analytics. Dengan Google Analytics Anda dapat memperoleh data berkenaan perform tiap halaman website Anda. Dari berapakah traffic yang masuk, bounce rate, conversion, sampai revenue per halaman website.
2. Tetapkan Tujuan Spesifik
Ada beberapa metrik yang dipakai dalam A/B testing untuk menghitung kesuksesan sebuah eksperimen. Dari conversion rate, klik through rate, open rate, pencapaian leads, sampai sales atau pemasaran.
Saat sebelum Anda lakukan peralihan apa saja di halaman website, penting untuk ketahui dan pahami arah apa yang ingin Anda raih dari peralihan itu. Dengan demikian Anda tidak kehilangan arah saat lakukan eksperimen A/B.
Seharusnya tentukan satu arah khusus saja dalam sebuah A/B testing. Supaya gampang mengenali arah yang ingin diraih, Anda dapat membuat tesis lebih dulu.
3. Buat Tesis
Tesis ialah sangkaan sementara yang hendak ditunjukkan kebenarannya. Tesis dapat dibikin saat ada permasalahan yang ada. Dalam kasus ini, Anda akan menunjukkan kebenaran tesis Anda memakai A/B testing.
Salah satunya contoh tesis ialah seperti berikut:
Permasalahan: Cuma 1 % pengunjung yang subscribe newsletter
Tesis: CTA yang dipakai untuk tombol subscribe kurang memikat untuk pengunjung.
Harus dikenang, tesis ialah sangkaan sementara, bukanlah hasil akhir. Hasil akhir ialah saat Anda telah menukar satu komponen dan lakukan A/B testing. Tesis Anda bisa jadi betul, bisa jadi salah. Kebenaran tesis baru tersingkap saat A/B testing telah usai.
4. Tentukan Faktor Uji
Dalam optimisasi sebuah halaman website ada banyak faktor yang ingin Anda tes. Namun, untuk ketahui faktor yang mana punya pengaruh besar pada perform, Anda perlu pilih satu faktor saja.
Ada beberapa faktor penting dalam suatu halaman website, dari penyeleksian kata (wording), warna, CTA, gambar, sampai video. Anda dapat mengetes lebih satu faktor, tapi pengetesan tiap faktor harus dilaksanakan pada saat yang berlainan.
Misalkan, pada A/B testing pertama Anda mengganti text copy. Sesudah eksperimen A/B text copy usai, Anda baru lakukan eksperimen untuk faktor lain, warna, gambar, atau komponen yang lain.
Pokoknya, selalu ingat jika peralihan sekecil apa saja dapat memberi imbas besar pada keberhasilan halaman website Anda.
5. Buat Versi Saingan
Sesudah membuat tesis, sekarang Anda perlu membuat jalan keluarnya, yakni dengan membuat macam halaman website. Contoh, Anda membuat tesis permasalahan halaman website Anda berada pada text copy.
Berdasar tesis di atas, yang penting Anda kerjakan ialah membuat versi saingan dari halaman website orisinal, yakni dengan menukar text copy. Text copy ialah satu faktor yang hendak Anda tes pada A/B testing ini.
Dengan menukar satu faktor di halaman website, Anda automatis sudah membuat macam halaman atau versi saingan. Versi saingan berperan untuk menunjukkan apa peralihan sebuah faktor dapat memberi imbas berarti dibandingkan versi aslinya.
6. Lakukan Tes Coba Satu Per Satu
Lakukan lebih satu A/B testing satu kampanye pada saat yang sama dapat merepotkan Anda. Misalkan, Anda melakukan A/B testing e-mail marketing ke arah landing page X. Pada saat yang sama Anda pun melakukan A/B testing di landing page X.
Dua A/B testing di atas akan merepotkan Anda untuk memperoleh data yang akurat. Saat ada kenaikan traffic, Anda akan ketidaktahuan apa pemicunya A/B testing dari e-mail marketing atau peralihan pada landing page X.
7. Pakai A/B Testing Tool
Tentukan jumlah contoh, tampilkan dua versi website ke contoh berlainan, menghitung kesuksesan A/B testing menjadi tugas berat. Tetapi, Anda tak perlu cemas karena Anda dapat manfaatkan A/B testing tool.
Dengan A/B testing tool, Anda dapat jalankan A/B testing secara mudah dan ringkas. Berikut beberapa A/B testing tool yang dapat Anda pakai: VWO, Optimizely, Omniconvert, Crazy Egg, Freshmarketer, dan Convert.
Sebagian besar tool di atas ialah tool berbayar . Maka Anda perlu mengambil kantong untuk dapat memakainya. Kisaran harga juga berbeda, dari 24 US Dollar /bulan sampai 99 US Dollar /bulan.
Jika sangsi apa Anda memerlukan A/B testing tool atau mungkin tidak, Anda dapat manfaatkan free trial. Misalkan, Crazy Egg dan VWO memberi porsi free trial 30 hari, dan Convert sediakan 15 hari free trial.
Freshmarketer bahkan juga memberi paket eksperimen gratis selama-lamanya. Walau bagaimanapun, sudah pasti sejumlah fitur yang disiapkan benar-benar terbatas. Misalkan, paket gratis ini terbatas untuk website dengan tidak lebih dari 5.000 pengunjung. Bila website toko online Anda masih tetap sedikit pengunjungnya, pasti tidak jadi masalah.
Baca Juga : Trik Advertising Marketing, Apa sih Bedanya? Cari Tahu!
8. Tes Dua Macam Secara Serempak
Waktu pengetesan menjadi satu diantara aspek khusus dalam A/B testing. Saat jalankan A/B testing, yakinkan Anda mengetes dua macam secara bertepatan. Ini penting untuk mengeliminasi peluang ketidaksamaan waktu memengaruhi hasil eksperimen.
Misalkan, Anda mengetes macam A pada Januari, dan macam B baru di pada Februari. Pengunjung website pada Januari dan Februari pasti berlainan. Anda jadi tidak dapat ketahui apa A/B testing sukses karena Anda mengganti salah satunya faktor atau karena ketidaksamaan waktu.
Terkecuali bila Anda memang ingin mengetes ketidaksamaan waktu tersebut pada A/B testing. Umumnya ini terjadi di pengetesan A/B e-mail marketing. Untuk mendapati waktu terbaik memberikan email, marketing dapat mengirimi e-mail di saat berlainan.
9. Lakukan A/B Testing Seperlunya
Berapakah lama Anda harus jalankan sebuah A/B testing? Tiap perusahaan pasti punyai jawaban yang berbeda. Eksekusi eksperimen A/B dapat memerlukan waktu satu minggu, 3 hari, atau bahkan juga dalam hitungan waktu saja. Salah satunya aspek terpenting yang tentukan durasi waktu A/B testing ialah jumlah lawatan website Anda.
Makin kecil jumlah pengunjung website, makin lama saat yang diperlukan untuk jalankan eksperimen A/B. Kebalikannya bila website Anda punyai pengunjung yang lumayan banyak, A/B testing dapat jalan lebih sesaat.
10. Peroleh Masukan dari Pemakai
Sampai di sini kemungkinan Anda berpikiran A/B testing cuma bergelut pada data kuantitatif saja. Walau sebenarnya eksperimen ini tidak seutuhnya kuantitatif. Dalam jalankan eksperimen A/B, Anda pun memerlukan data kualitatif, yakni masukan dari pemakai atau pengunjung website.
Banyak langkah yang dapat dilaksanakan untuk memperoleh masukan dari pemakai. Anda dapat memakai polling, survey, atau interviu pemakai. Untuk polling atau survei, Anda dapat meletakkannya di website sebagai popup.
Dengan polling atau survey, Anda dapat memperoleh info tentang sikap pemakai. Dari kenapa mereka berkunjung website, apa yang memotivasinya untuk beli (bila lakukan pembelian), sampai kritikan dan anjuran untuk website Anda.
Bila ingin memperoleh info lebih banyak, Anda dapat melakukan interviu ke pemakai yang diputuskan secara random. Tetapi, langkah ini kurang efisien karena mewajibkan bertemu muka, baik langsung atau lewat video call. Umumnya tehnik ini dipakai beberapa perusahaan besar.
11. Konsentrasi Pada Tujuan Spesifik
Saat sebelum melakukan A/B testing, Anda telah tentukan arah khusus apa yang ingin Anda raih lewat proses ini. Masih tetap konsentrasi dan stabil pada arah khusus yang sudah Anda tentukan pada awal.
Misalkan, Anda lakukan A/B testing pada e-mail marketing dengan mengirim dua versi e-mail dan memutuskan pencapaian leads sebagai arah khusus. Kemudian hasil A/B testing memperlihatkan versi A memperoleh CTR semakin tinggi, tetapi pencapaian leads semakin sedikit. Di lain sisi, versi B memperoleh CTR lebih rendah, tetapi pencapaian leads semakin tinggi.
Dalam status itu, versi yang mana lebih bagus? Karena arah khusus Anda pada awal ialah pencapaian leads, versi B pasti lebih bagus.
12. Kerjakan Peralihan Berdasar Hasil
Pada awal Anda telah membuat tesis. Tetapi, Anda harus ingat tesis dapat betul dan dapat salah. Kebenaran akan bisa dibuktikan saat proses A/B testing telah usai dan Anda memperoleh hasilnya.
Hasil itu bisa saja sesuai tesis atau bahkan juga gagalkan tesis Anda. Bila hasil sesuai tesis, maknanya sangkaan Anda tepat. Awalannya Anda cuma menyangka, dengan hasil A/B testing sekarang Anda makin percaya karena disokong data berkaitan.
Dengan demikian Anda dapat lakukan peralihan berdasar data, bukan sangkaan saja. Bagaimana bila hasil A/B testing tidak sesuai tesis? Hasil tetap hasil. Angka yang ada ialah dari hasil pemrosesan kelompok data real dan dilaksanakan secara saintifik.
Meskipun tidak sesuai dengan tesis, Anda belajar suatu hal, yakni Anda tidak lakukan peralihan itu. Karena rupanya tidak ada dampaknya pada komponen website. Dengan demikian Anda dapat cari sumber permasalahan lain di halaman website yang Anda tes.
Kesimpulan
Conversion rate menjadi satu diantara penting patokan kesuksesan sebuah website usaha online. Traffic tinggi tanpa conversion rate tinggi tidak mengantar Anda pada keuntungan tinggi.
Untuk tingkatkan conversion tinggi, Anda perlu membuat halaman website yang bukan hanya cantik, tapi juga nyaman, gampang dimengerti, dan persuasif untuk pengunjung. Pasti proses itu tidak gampang dan Anda memerlukan banyak trial and error sampai dapat membuat halaman website yang bagus.
Dengan A/B testing, Anda dapat membuat keputusan berdasar data yang benar dari trial and error yang Anda kerjakan. Keinginannya artikel ini bisa menolong Anda jalankan A/B testing hingga Anda dapat membuat halaman website dengan conversion rate yang tinggi.
Meninggalkan komentar di bawah bila Anda ada pertanyaan atau saran berkenaan A/B testing. Janganlah lupa untuk subscribe website RankMonarch selalu untuk memperoleh up-date terkini mengenai website, usaha online, dan marketing!
About us and this blog
We are a digital marketing company with a focus on helping our customers achieve great results across several key areas.
Request a free quote
We offer professional SEO services that help websites increase their organic search score drastically in order to compete for the highest rankings even when it comes to highly competitive keywords.