Google AMP atau Accelerated Mobile Pages sebagai proyek visioner dari Google. Untuk membuat sebuah proses load situs jadi sepanjang 4x bisa lebih cepat dengan memakai data yang 8x menjadi lebih kecil dari ukuran mobile page sejauh ini. Google AMP pertama kalinya diluncurkan pada Februari 2016 kemarin. Mayoritas, website sekarang ini sudah mengimplementasikannya. Terutamanya, website tipe portal informasi. Ini membuat teknologi mobile site atau topik situs responsif yang awalnya terlihat hebat, menjati suatu hal yang kuno. Tidak bisa disangkal Smarphone dan Tablet memutar kecendrungan khalayak dalam terhubung internet. Di mana mayoritas memakai teknologi itu.
Peristiwa ini, membuat penerbit/publisher atau web ikuti kecendrungan itu. Di mana membuat website yang mobile friendly. Yaitu, memakai topik responsif pada teknologi yang dipakai untuk terhubung sebuah situs. Atau sebuah kekuatan web yang penampilan secara visual ikuti alat yang dipakai. Di mana, saat situs dijangkau lewat PC akan mempunyai versus penampilan berlainan dengan saat dijangkau lewat smartphone.
Web yang responsif, memungkinkannya waktu loading saat memakai smartphone, tidak alami masalah yang memiliki arti. Maknanya, bisa dijangkau dengan kecepatan yang bagus. Tetapi, kelihatannya, dengan topik yang responsif, belum membuat Google senang. Kecepatan akses web agar lebih prima kembali. Dan hal tersebut pulalah yang mendasari AMP mulia dilaksanakan.
Google sudah tukar pemikiran dengan penerbit/publisher dan perusahaan tehnologi dunia. Memberitahu sebuah inisyatif project open source baru yang diberi nama Accelerated Mobile Pages. Maksudnya, untuk menambahkan performa situs mobile secara mencolok. Karena keberadaan AMP adalah salah satu solusi yang diberikan oleh Google dalam mengampanyekan programnya dan pengembangan projek jangka panjangnya ini.
Keunggulan Accelerated Mobile Pages
Karena ada AMP ini, halaman situs banyak memiliki content. Seperti video, animasi dan grafis dapat termuat pada halaman situs dalam kecepatan tinggi. Diharap dengan code yang serupa dapat bekerja di beberapa basis. Hingga bisa datang diperangkat mana saja. Tidak peduali tipe handphone, tablet atau peralatan mobile yang dipakai. Project ini bergantuk dengan HTML AMP, frame-work open source baru. Pembaruan dari tehnologi situs yang telah ada. Memicu situs agar bisa dijangkau lebih enteng dan cepat.
Beberapa Pengembang Memberikan Dukungan Penuh Project AMP
Dikutip dari The Next Situs, jika Google sudah kerjakan eksperimen. Dan hasilnya, terjadi tambahan 15 sampai 85 % pada jaringan konektivitas 3G. Google memberitahu, bahwa; hampir 30 penerbit/publisher dunia tertarik sama project AMP ini. Dan sebagai awalnya dari satu kerjasama unik di antara penerbit/publisher dan perusahaan tehnologi. Semua turut serta dalam sebuah kerja sama. Untuk membuat situs mobile yang lebih bagus.
Twitter, Pinterest, WordPress.com, Chartbeat, Parse.ly, Adobe Analytics dan LinkedIn ikut juga memberikan dukungan dan merencanakan turut memadukan halamannya menggunakan HTML AMP. WordPress sendiri sudah memberitahu jika mereka akan membuat plugin untuk kebutuhan itu. Hingga, semua situs pemakai CMS WordPress bisa memakai AMP.
Google mengutamakan, jika tools ini tidak menghasut rangking halamann situs dalam hasil penelusuran. Minimal untuk sekarang ini. Tetapi, algoritmet google sudah lama, mengklasifikan web yang beban loadingnya enteng, akan mendapatkan credit poin lebih tinggi valuenya.
Sehingga kehadiran AMP ini menjadi solusi bagi setiap pengunjung sebuah situs website agar memperoleh pengalaman paling menyenangkan dengan adanya kecepatan situs yang maksimal. Dengan demikian, pengunjung tidak lagi merasa terkendala dengan loading yang lambat dan bahkan tidak loading sama sekali.
About us and this blog
We are a digital marketing company with a focus on helping our customers achieve great results across several key areas.
Request a free quote
We offer professional SEO services that help websites increase their organic search score drastically in order to compete for the highest rankings even when it comes to highly competitive keywords.
Pingback: Google’s Reasonable Surfer Model: Cara Ukur Tautan Bernilai