Apa itu Bug Software dan Berbagai Penyebabnya? Simak!

No Comments

Bug Software ialah istilah bahasa Inggris yang maknanya serangga. Tetapi, pasti bukan serangga dalam kehidupan riil yang hendak kami ulas di artikel ini. Tetapi, bug pada suatu software/web. Kedatangan bug memang bisa saja benar-benar menyebalkan. Tetapi sebetulnya, apakah itu bug? Dan, mengapa bug dapat ada? Yok, baca penuturannya lebih komplet!

Apa Itu Bug Software?

Di dunia peningkatan software, bug ialah error yang mengakibatkan program/software tidak jalan dengan seharusnya. Dimulai dari mendadak hang atau freeze, monitor jadi hitam atau biru, sampai program tertutup sendirinya. Salah satunya contoh bug yang populer ialah timbulnya monitor biru (Blue Screen of Death) saat Bill Gates datang pada presentasi pengenalan Windows 98.

Wah, itu maknanya bug software bisa juga diketemukan pada program besar dari perusahaan terkenal, ya.. Tidak hanya dapat membuat pemakai marah, bug software punyai risiko keamanan. Sela keamanan karena bug dapat disalahpergunakan hacker untuk mengambil data diri pemakai, memberikan malware, dan yang lain.

Bahkan juga, bug dipakai untuk bajak software berbayar supaya bisa dipakai gratis. Ini pasti cukup bikin rugi untuk developer software itu, kan? Oh iya, walau bug kerap dipakai untuk menyebutkan masalah pada software, tetapi sebetulnya bug pertama kalinya diketemukan pada hardware, lho.

Ceritanya, pada 9 September 1947, computer Harvard Mark II yang dipakai Grace Murray Hopper mendadak alami kerusakan. Sesudah diselidik, rupanya ada serangga ngengat yang terbelit dalam komputernya. Nach, semenjak kejadian tersebut error pada computer disebutkan bug. Bahkan juga, sama dengan serangga, bug computer berkembang dan jadi beragam tipe. Apa sajakah?

  1. Syntax bug — Syntax ialah ketentuan penulisan code computer yang jika Anda tidak betul menulisnya, bahkan juga cuman satu watak, karena itu perintah akan tidak berhasil dilakukan.
  2. Runtime bug — terjadi saat software usaha jalankan suatu hal yang sebetulnya tidak diprogram
  3. Logic bug — ada saat software salah menyelesaikan perintah, hingga output yang dibuat tidak sesuai dengan
  4. Arithmetic bug — muncul karena software menyelesaikan hitung sama sesuai perintah.
  5. Interfacing bug — ada ketika berada API atau komponen yang terkait dengan penampilan tidak cocok hingga tidak berhasil dilakukan.

Sesudah tahu mengenai apakah itu bug, waktunya pelajari beragam pemicunya.

Apa Saja Pemicu Bug Software?

Berikut sejumlah pemicu bug yang biasanya diketemukan di suatu software/web:

1. Jeleknya Komunikasi

Peningkatan sebuah software seringkali mengikutsertakan banyak faksi, mulai client, tester dan programmer tersebut. Nach, jika komunikasi mereka tidak berjalan dengan baik, bisa jadi memacu timbulnya bug. Ucapkanlah, tester mendapati bug kecil dan lupa sampaikan ke team. Lantas, developer lakukan peralihan code karena rupanya dibutuhkan tambahan feature baru di web. Nach, rupanya bug kecil penemuan tester malah membuat feature baru itu tidak dapat jalan.

2. Deadline yang Minim

Bug bisa juga ada saat deadline makin minim, tetapi software masihlah jauh dari kata usai. Jika sudah ini, pembuatan software pasti dipercepat dan resiko kekeliruan yang mengakibatkan bug akan bertambah. Ucapkanlah karena waktunya terbatas, tiap tambahan feature baru dalam suatu web tidak mengikutsertakan testing secara baik. Hasilnya, ada banyak bug software yang justru membuat web error.

bug software

bug software

3. Software yang Kompleks

Makin kompleks satu software, makin tinggi juga peluang timbulnya bug. Karena, dengan adanya banyak code yang jalan di saat bertepatan diperlukan keakuratan coding yang bagus. Kekeliruan satu code saja dapat memengaruhi keseluruhnya software itu. Apa lagi bila software ditangani oleh beberapa programmer sekalian untuk beragam feature yang lain.

4. Peralihan Code yang Tidak Diabadikan dengan Baik

Saat software ditangani oleh beberapa programmer, peralihan code yang tidak diabadikan bisa juga mengakibatkan bug, lho. Mengapa begitu? Di dunia pemrograman, tiap code dapat hasilkan output yang lain . Maka, bila peralihan code tidak dicatat, dan ada programmer lain membuat code dengan anggapan code saat sebelum diganti, pasti hasil yang ditampilkan tidak akan sama sesuai keinginan.

Hal di atas kerap mengakibatkan timbulnya logic bug software.

5. Proses Testing yang Memiliki masalah

Proses testing akan mengetes software secara intens saat sebelum dipastikan siap di-launching. Sayang, tidak seluruhnya proses testing jalan secara lancar hingga tidak berhasil mendapati bug yang bisa mengusik software. Pemicunya, bisa disebabkan tester tidak bekerja yang baik hingga ada bug yang terlewatkan. Juga bisa karena alat testing yang kurang komplet atau proses testing yang tidak sesuai dengan standard . Maka, cara testing tidak maksimal.

Langkah Menghindari Bug Software

Rupanya, banyak pula ya pemicu bug? Tetapi, Anda tidak perlu cemas karena ini kali kami akan memberi panduan langkah menghindar bug software:

1. Bangun Komunikasi yang Baik

Komunikasi yang bagus ialah langkah awal supaya software Anda terlepas dari bug, khususnya untuk peningkatan software yang sudah dilakukan secara team. Berikut sejumlah panduan komunikasi yang dapat Anda coba:

  1. Beri Info dengan Jelas— info yang diterangkan dengan panjang dan berbelit dapat memunculkan ketidaktahuan untuk musuh berbicara . Maka, perjelas info Anda dengan memberi beberapa poin keutamaan saja.
  2. Selekasnya Infokan Penemuan Bug — tidak boleh menahan-nahan atau menutupi bug baru yang Anda dapatkan. Upayakan Anda pun sampaikan secara jelas apa yang memacu bug itu.
  3. Tidak boleh Sangsi Menanyakan — seperti kata peribahasa, “malu menanyakan, software banyak bug.” Maka janganlah lupa menanyakan bila ada yang kurang terang atau Anda ingin pastikan suatu hal.sebuah hal.
  4. Bahas Tiap Penemuan Bug dengan Baik — terkadang, ada anggota team yang membuat kekeliruan dan hasilkan bug. Bila ini terjadi, seharusnya Anda tidak geram-marah padanya. Tetapi, bahas bug itu secara baik dan berikan kritikan yang membuat.

2. Pakai Tools Kerjasama yang Efisien

Nach, untuk mempermudah Anda berkomunikasi secara baik dan pastikan peningkatan software jalan sama sesuai gagasan, memakai tools kerjasama cukup menolong. Beragam tools yang dapat Anda pakai diantaranya Git, Trello dan Slack.

Tools kerjasama itu dapat untuk share gagasan dan menulis tiap peralihan yang sudah dilakukan pada software. Dengan demikian, proses pembuatan semakin lebih efisien karena seluruh pihak langsung bisa terhubung info yang diperlukan.

3. Tidak boleh Kerjakan dengan Tergesa-gesa

Tiap peningkatan software pasti sudah diperkirakan dengan deadline yang terang. Maka dari itu, Anda dapat melakukannya dengan prediksi saat yang diperlukan sama sesuai jumlah dan kekuatan team yang dipunyai. Jika deadline yang diberi dirasakan terlampau minim, Anda dapat membahas untuk waktu pembuatan yang bagus. Argumennya, dengan saat yang cukup, peluang lakukan kekeliruan yang mengakibatkan ada bug dapat semakin kecil.

bug software

bug software

4. Catat Code yang Sederhana

Seharusnya jauhi pemakaian code yang sulit. Karena, selainnya dapat kurangi risiko komplikasi peningkatan software, Anda pun lebih gampang mempelajari adakah sela bug didalamnya. Disamping itu, saat yang diperlukan untuk coding pasti bisa lebih cepat, kan?

5. Tes Code Anda Secara Teratur

Baik Anda kerjakan sendiri atau tergabung dalam sebuah team peningkatan software, teratur mengetes code akan menolong Anda mengetahui bug software saat sebelum makin bertambah. Akhirnya, Anda semakin lebih cepat melakukan perbaikan pada awal dibanding melakukan saat eksperimen akhir.

Bergantung komplikasi dan sumber daya yang Anda punyai, eksperimen dapat dilaksanakan pada tiap baris code baru ataupun waktu ada feature yang diterapkan . Maka, samakan dengan keperluan peningkatan software yang sudah dilakukan.

6. Memakai Jasa Software Tester

Programmer memang bisa jadi lakukan pengujian sendiri pada software bikinannya. Tetapi, bisa jadi masih tetap ada bug software yang terlewatkan. Maka dari itu, peranan seseorang sebagai tester dapat menolong mendapati bug yang tidak diketemukan awalnya.

Seorang tester menjadi sisi dari sebuah peningkatan dengan teratur (in house). Juga bisa sebagai freelancer yang tawarkan jasa testing. Anda dapat mendapati mereka di beberapa situs freelance seperti Sribulancer atau Proyeks.co.id sama sesuai kemampuan yang Anda perlukan.

7. Mendatangkan Bug Bounty

Bug bounty ialah kegiatan yang mempunyai tujuan untuk cari bug dengan imbalan uang. Orang yang lakukan bug bounty disebutkan dengan bug hunter. Mereka ini umumnya memang pakar di bagian peningkatan software atau seorang hacker yang hobynya mendapati sela pada mekanisme.

Anda dapat jalankan program bug bounty untuk menarik orang berperan serta dalam mendapati pada software Anda. Triknya, dengan memasangkan informasi di web atau lewat account sosial media sah Anda.

Siap Menahan Timbulnya Bug?

Itulah keterangan mengenai bug. Saat ini, Anda telah pahami apakah itu bug, kan? Meskipun tidak dapat dijauhi seutuhnya, Anda dapat kurangi resiko timbulnya bug dengan cara-cara yang telah kami terangkan di atas. Dengan demikian, software Anda dapat berjalan baik dan tidak gampang disalahpergunakan oleh hacker yang manfaatkan sela dari bug software itu.

Oh iya, karena risiko keamanan dan bug dapat terjadi di web Anda, tambahkan keamanannya. Kami telah meringkas tutorial beberapa langkahnya pada e-book berikut ini.

Nach, mudah-mudahan info ini berguna dan waktunya ucapkan selamat tinggal pada bug!

About us and this blog

We are a digital marketing company with a focus on helping our customers achieve great results across several key areas.

Request a free quote

We offer professional SEO services that help websites increase their organic search score drastically in order to compete for the highest rankings even when it comes to highly competitive keywords.

Subscribe to our newsletter!

More from our blog

See all posts

Leave a Comment